Ahad, 26 Mei 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

PGN Rela Menekan Laba demi Mendukung Program Pemerintah

Posted by: 2114 viewer

PGN Rela Menekan Laba demi Mendukung Program Pemerintah
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk

Laba PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN yang turun dalam lima tahun terakhir mendapat sorotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, buka suara terkait penurunan laba perusahaan yang terjadi dari US$ 845 juta pada 2013 menjadi sebesar US$ 143 juta di akhir tahun lalu.

Ia menjelaskan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka menjadi tugas manajemen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menyediakan harga gas domestik yang terjangkau bagi industri maupun masyarakat. Salah satu contohnya adalah PGN tidak menaikkan harga pokok penjualan (HPP) gas ke pelanggan, meskipun harga beli gas domestik dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terus naik.

IKLAN INFOBRAND.ID

Dikutip dari data PGN, HPP gas domestik mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8 persen pada periode 2013 sampai 2017. Mulai dari US$ 1,58 per MMBTU menjadi US$ 2,17 per MMBTU.

"Beban HPP merupakan porsi terbesar dalam komponen pembentukan harga jual gas bumi, sekitar 60 persen kontribusinya. Namun, naiknya harga beli gas domestik dari produsen atau KKKS tidak diikuti dengan penyesuaian harga jual gas bumi ke pelanggan," kata Rachmat, Rabu (28/3/2018).

Salah satu contoh harga beli gas yang melonjak sesuai instruksi regulator adalah harga gas dari Conocophilips untuk memenuhi kebutuhan industri di Batam, dari semula US$ 2,6 per MMBTU menjadi US$ 3,5 per MMBTU. PGN tetap membeli gas tersebut meskipun harus menanggung beban sebesar US$ 7,5 juta per tahun.

Sebagai catatan, PGN terakhir kali menyesuaikan harga jual gas bumi pada medio 2012-2013 lalu. Setelah itu, manajemen tidak menaikkan harga gas demi mendukung kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Beleid tersebut memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melarang perusahaan distributor gas menjual gas dengan harga lebih dari US$ 6 per MMBTU untuk enam sektor industri yang banyak menggunakan gas, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

IKLAN INFOBRAND.ID

PGN mendukung instruksi Kementerian ESDM untuk menurunkan harga jual gas kepada pelanggan industri di Medan sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomo 434.K/2017. Aturan tersebut juga meminta PGN untuk bersedia menjual gas dari harga rata-rata sebelumnya US$ 1,35 per MMBTU menjadi US$ 0,9 per MMBTU, sehingga membuat perusahaan harus menanggung beban sebesar US$ 3 juta per tahun.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Inovasi Pharmacademy dari Sanofi Kuatkan Kompetensi 2.750 Apoteker di Indonesia

Inovasi Pharmacademy dari Sanofi Kuatkan Kompetensi 2.750 Apoteker di Indonesia
INFOBRAND.ID-Setahun diluncurkan, platform PharmAcademy - yang digagas Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan SwipeRx, telah berhasil memberdayakan 2.7...


OPPO Luncurkan Ponsel Standar Militer

OPPO Luncurkan Ponsel Standar Militer
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Oppo akhirnya secara resmi menghadirkan ponsel pintar dengan ketahanan berstandar militer yakni Oppo A60 untuk pembelian secar...


POLYTRON Buka Showroom EV Kedua di Bali

POLYTRON Buka Showroom EV Kedua di Bali
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Kabar gembira bagi penggemar motor listrik POLYTRON di Bali! Baru-baru ini, merek motor listrik POLYTRON, membuka lagi showroo...


FUJIFILM Luncurkan Dua Kamera dan Dua Lensa Baru, Apa Kehebatannya?

FUJIFILM Luncurkan Dua Kamera dan Dua Lensa Baru, Apa Kehebatannya?
INFOBRAND.ID, JAKARTA - FUJIFILM Indonesia meluncurkan dua kamera digital mirrorless dan dua lensa terbaru ke pasar Indonesia yang disebut untuk melen...