PT Bukit Asam Tbk. menorehkan capaian positif pada akhir kuartal III/2019 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp3,1 triliun. Berdasarkan siaran pers perseroan pada Senin (28/10), entitas usaha plat merah tersebut juga diketahui mengalami kenaikan penjualan batu bara menjadi 20,6 juta ton, atau meningkat 10,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan penjualan batu bara ini tak lepas dari strategi penjualan yang diterapkan oleh Perseroan dengan menyasar ekspor batu bara ke beberapa negara seperti India, Hong Kong, Filipina dan sejumlah negara Asia lain, serta menyasar pasar ekspor baru seperti ke Jepang dan Korea Selatan. Tak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market,” tulis rilis tersebut.
Sejalan, perseroan juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp16,3 Triliun, yang terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 56%, penjualan batu bara ekspor sebesar 42% dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.
IKLAN INFOBRAND.ID
Lebih lanjut, perusahaan dengan ticker emiten PTBA tersebut dikatakan memiliki aset tak kurang dari Rp25,2 triliun.
“Perseroan merencanakan produksi batu bara sebesar 27,3 juta ton FY2019 atau naik 3% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 26,4 juta ton. Lalu, target angkutan pada 2019 menjadi 25,3 juta ton atau meningkat 12% dari realisasi angkutan kereta api FY2018 sebesar 22,7 juta ton,” sebut rilis PTBA.
Sebagai informasi, Bukit Asam membidik volume penjualan batu bara FY2019 sebesar 28,4 juta ton, yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 13,7 juta ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 14,7 juta ton. Target tersebut merupakan peningkatan 15% dari realisasi penjualan batu bara FY2018 sebesar 24,7 juta ton.
