INFOBRAND.ID-Jakarta Clothing Expo (Jakcloth) merupakan salah satu pameran fashion segmen anak muda tahunan yang paling ditunggu oleh kalangan anak-anak muda. Sejak 2009, Jakcloth memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kawula muda. Pameran ini menghadirkan banyak produk dalam negeri yang dibuat oleh entrepreneur muda yang berkecimpung di scene clothing Tanah Air.
Jakcloth dibuat oleh M. Ichsan Nasution atau biasa disapa Bang Ucok pada 2009. Sebelum membuat Jakcloth, Ucok sempat kerja di salah satu perusahaan media lalu memutuskan resign dan membuat perusahaan EO sendiri. Dirinya menyewa ruko kecil yang berisi satu kamar dan satu mesin fax untuk menerima projek.
Ucok mengaku Jakcloth ditemukan pada saat Ucok mengalami masalah. Dua tahun memulai perusahaan sendiri, Ucok lalu bingung tidak memiliki pekerjaan selain menunggu projek dari orang. Di sela-sela waktunya, Ucok mengantar anak ke sebuah pameran anak-anak Bobo Fair.
“Terinspirasilah dengan Bobo Fair. Dari situ saya berpikir bahwa saya tidak bisa begini terus. Tidak bisa cuma menunggu projek dari orang, tetapi saya harus menciptakan projeknya. Saya lihat di Jakarta anak muda tidak punya identitas,” ujar Ucok dalam acara Youn On Top National Conference (YOTNC) di Jakarta, Sabtu (15/07/2023).
Pada saat itu, tambah ucok, anak muda tidak memiliki event yang dapat menjadi perantara untuk mengekspresikan dirinya. Contoh bapak-bapak punya event Gaikindo atau IIMS, ibu-ibu punya event Gelar Batik, Women Expo, Inacraft, dan anak-anak kecil ada Bobo Fair, sementara anak muda hanya nongkrong lama di minimarket Seven Eleven atau Sevel (sekarang tutup) tanpa tujuan.
“Akhirnya saya berpikir ‘apa yang tidak ada di Jakarta ini untuk anak muda’. Anak muda memiliki energi yang berlebihan, tetapi mereka tidak tahu menumpahkannya di mana. Akhirnya saya punya ide Jakcloth tahun 2009, tepatnya tanggal 26 - 28 Juni,” ucap bapak dua anak ini.
Ucok bersyukur pada gelaran pertama, Jakcloth dapat menjual hingga dua kali lipat dari target, yakni 40 ribu tiket dari target 20 ribu. Padahal saat itu belum banyak media sosial seperti Instagram dan Tiktok, baru ada Facebook. Untuk daya tarik pengunjung, Ucok dan tim membuat kaos berukuran 25 meter yang dipasang di area pameran. kaos ini mencetak rekor MURI dan menjadi tren di kalangan anak-anak Jakarta Selatan.
“Kayaknya kalau loe enggak foto di kaos itu, enggak keren. Sampai heboh ke Tangerang, Bekasi dan wilayah penyangga lain, yang akhirnya kalau enggak ke Jakcloth, enggak keren,” ungkapnya. Karena jumlah pengunjung setiap tahun naik, juga banyak permintaan dari banyak kota di luar Jakarta, akhirnya Jakcloth bisa digelar hingga 2-3 kali dalam setahun di banyak kota. Terakhir (tahun 2019), Jakcloth digelar di 26 kota dengan jumlah pengunjung 2,5 juta orang,
Dari semua pencapaian tersebut, sebenarnya Jakcloth lahir dan berawal dari kejelian dan keberanian dalam mengambil peluang. “Semua di hidup kita pasti ada peluang yang lewat. Masalahnya, kita kadang-kadang malas ambil peluang itu,” kata Ucok mengungkapkan.
Selama periode 2009 - 2017, Jakcloth tidak hanya menampilkan brand-brand fashion anak muda lokal, tetapi juga menghadirkan banyak pertunjukan musik atau konser yang dihadiri oleh musisi ternama Tanah Air, bahkan internasional. Namun pada tahun 2018 pertunjukan musik di Jakcloth ditiadakan karena sudah tidak lagi relevan. Namun pada gelaran Jakcloth 2023 kemarin, Jakcloth kembali menghadirkan konser musik.
Young On Top National Conference merupakan konferensi tahunan yang digelar oleh Young On Top. Konferensi ini bertujuan mendorong anak muda Indonesia untuk semakin berani dan yakin bahwa mereka bisa meraih kesuksesan di usia muda. YOTNC telah menjadi platform penting bagi ribuan anak muda untuk membangun relasi dan mendapatkan ilmu dimana para pembicara / tokoh inspiratif membagikan pengalaman serta perjalanan karir atau bisnisnya.
Beberapa pembicara YOTNC2023 di antaranya adalah Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) yang berbagi cerita tentang kepemimpinan lewat pengalaman hidupnya. Hadir pula Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan terobosan etos kerja anak muda sukses masa kini, serta Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid yang membahas peluang bagi anak muda untuk bisa menduduki jabatan tertinggi perusahaan. "Dalam membangun sesuatu itu harus fokus, berani mengambil kesempatan, dan konsisten," kata Erick.