JAKARTA, INFOBRAND.ID - Di masa pandemi seperti sekarang ini, mengonsumsi vitamin D menjadi hal yang penting untuk meningkatkan imunitas tubuh, lantas berapa dosis yang tepat mengonsumsi vitamin D per harinya?
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak, ada dua bentuk vitamin D yang ditemukan pada makanan dan suplemen yakni D2 yang ditemukan pada beberapa jamur dan D3 yang ditemukan pada ikan, minyak ikan, dan kuning telur.
Seperti dikutip Healthline, Rabu (14/7/2021) vitamin D3 umumnya lebih kuat jika dibandingkan dengan D2, asupan D3 bisa meningkatkan kadar vitamin D keseluruhan hampir dua kali lipat.
IKLAN INFOBRAND.ID
Selain melalui suplemen dan makanan, vitamin D juga bisa didapat dari paparan sinar matahari. Setiap kelebihan vitamin D akan disimpan dalam lemak tubuh untuk digunakan kemudian.
Meski begitu, untuk besaran vitamin D harian yang dibutuhkan tubuh tergantung dengan beberapa faktor, seperti usia, etnis, musim di tempat tinggal, hingga paparan sinar matahari.
Dalam hal ini, National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan asupan harian vitamin D sebesar 400-800 IU atau sekitar 10-20 mikrogram.
Beberapa penelitian juga menyatakan, asupan harian vitamin D harus lebih tinggi jika kita kurang terpapar sinar matahari atau memiliki warna kulit yang lebih gelap.
Sementara itu, Endocrine Society menyarankan orang dewasa dengan kadar vitamin D dalam darah di bawah 30 ng/dL untuk mendapatkan asupan harian vitamin D sebesar 1.500-2.000 IU.
IKLAN INFOBRAND.ID
Asupan vitamin D berlebih dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan seperti kebingungan mental dan masalah jantung.
Orang yang menggunakan obat tertentu juga disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen vitamin D.
Pasalnya, vitamin D dapat berinteraksi dengan sejumlah obat dan menghentikan kerja obat. Misalnya saja beberapa obat kortikosteroid, penurun berat badan, dan obat untuk epilepsi.
Beberapa gejala ini bisa ditimbulkan jika tubuh mendapat asupan vitamin D berlebih:
- Muntah
- Mual
- Kehilangan selera makan
- Sembelit
- Penurunan berat badan
- Rasa lelah
- Kerusakan ginjal
