Telah berusia puluhan tahun, PT Pegadaian (Persero) buktikan usianya tak urung membuat Pegadaian menjadi brand yang tak melakukan transformasi, Pegadaian saat ini melakukan transformasi digital melalui strategi G-5Star Generation. Dimana kedepanya perseroan berancana ingin menjadi perusahaan keuangan yang tawarkan berbagai jasa pelayanan dan melantai di bursa.
Untuk itu, Pegadaian luncurkan Pegadaian Digital Service (PDS) yang diharapkan dapat memperbesar target pasarnya. Pelayanan yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah nasabah untuk bisa dapatkan informasi produk dan menjaring generasi milenial.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengatakan, “Performa keuangan perusahaan tahun 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan 5,4 persen.”
Sunarso juga menambahkan pada saat bersamaan Pegadaian mentargetkan laba bersih pada 2018 sebesar Rp 2,7 triliun, melonjak 7,14 persen dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp 2,52 triliun.
Sunarso targetkan tahun ini perseroan mampu mencapai 11,5 juta nasabah dan OSL sebesar Rp 45,4 triliun. Target pendapatan usaha sebesar Rp 12,5 triliun di tahun 2017, mengalami peningkatan sekitar 19% dibandingkan pendapatan tahun lalu, sebesar Rp 10,5 triliun.
Di sisi lain, Pegadaian sebagai BUMN harus memenuhi aspirasi pemegang saham (pemerintah) untuk selalu meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang dapat dilayani perseroan. Pegadaian pada 2017 memberikan kontribusi kepada pemegang saham berupa dividen sebesar Rp1,02 triliun dan setoran pajak sebesar Rp1,6 triliun.
Sunarso menjelaskan untuk kebutuhan pendanaan sepanjang tahun ini, Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap II dengan nilai total emisi Rp3,5 triliun yang akan digunakan untuk keperluan refinancing obligasi, modal kerja dan pelunasan SUP yang jatuh tempo, serta mengejar target OSL periode 2018.
“Selain itu kami juga menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp500 miliar yang digunakan untuk restrukturisasi pinjaman dalam rangka perbaikan cost of fund pinjaman syariah,” imbuh Sunarso, disela-sela acara puncak HUT Pegadaian ke 117, Minggu (1/4/2018).