Jum'at, 10 Mei 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Masuk Hari Kedua Pertemuan AEM ke-53, ASEAN Dukung Implementasi Persetujuan RCEP Awal 2022

Posted by: 1135 viewer

Masuk Hari Kedua Pertemuan AEM ke-53, ASEAN Dukung Implementasi Persetujuan RCEP Awal 2022
Pertemuan AEM ke-53

JAKARTA, INFOBRAND.ID - Indonesia sebagai negara koordinator perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) mendorong negara ASEAN untuk mempercepatproses ratifikasi perundingan tersebut. Tujuannya, agar RCEP dapat diimplementasikan pada awal 2022.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada pertemuan hari kedua ASEAN Economic Minister ke-53 secara virtual pada Kamis (9/9).

“Kami menyambut penyelesaian ratifikasi oleh Singapura dan Thailand, dan mendorong negara ASEAN lainnya untuk mempercepat internal domestik ratifikasi untuk memastikan target implementasi RCEP pada awal 2022 dapat tercapai,” ujar Mendag.

IKLAN INFOBRAND.ID

Pertemuan mencatat status ratifikasi masing-masing negara anggota ASEAN. Saat ini Indonesia sudah memasuki tahap pembahasan ratifikasi bersama Parlemen. Selain itu, pertemuan juga mencatat perkembangan persiapan yang telah dilakukan Sekretariat ASEAN dan Interim RCEP Joint Committee dalam mempersiapkan implementasi Persetujuan RCEP

Agenda lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah Priority Economic Deliverables (PEDs) Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN 2021 dan sejumlah isu lainnya terkait inisiatif dalam mewujudkan integrasi ekonomi di ASEAN.

Mendag mengungkapkan, para Menteri berharap implementasi PEDs dapat berkontribusi terhadap program pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Dalam agenda ini dibahas juga
non-tariff measures (NTMs) Cost Effectiveness Toolkit.

“Indonesia mendukung implementasi seluruh prioritas ekonomi Brunei Darussalam di bidang integrasi ekonomi ASEAN di masa keketuaannya. Prioritas tersebut di antaranya ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF),Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on Electronic Commerce 2021—2025, peluncuran negosiasi FTA ASEAN-Kanada, serta Framework for Circular Economy for the AEC,” jelas Mendag.

Pada pertemuan, Mendag turut mengangkat perlunya perhatian ASEAN terhadap masalah perdagangan yang diakibatkan tingginya biaya logistik di kawasan. Hal ini sejalan dengan laporan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) mengenai Competition Assessment and Competitive Neutrality on the Logistic Sector in ASEAN’. Laporan tersebut merupakan laporan yang dapat meningkatkan daya saing ASEAN di sektor logistik.

IKLAN INFOBRAND.ID

Di sela pertemuan, Mendag melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura. Pada pertemuan ini dibahas isu-isu terkait penanganan Covid-19 di Indonesia, biaya logistik dan transit di Singapura, isu Myanmar di ASEAN, serta isu sustainable cooperation yang di antaranya membahas isu carbon impact exchange (CIE) dan green technology

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Bantu Korban Banjir Sulsel, Pupuk Indonesia Salurkan 80 Ton Beras

Bantu Korban Banjir Sulsel, Pupuk Indonesia Salurkan 80 Ton Beras
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dan longsor akibat cuaca ekstrem yang te...


Kolaborasi, The Stones Hotel-TMMIN Hadirkan Shuttle Ramah Lingkungan

Kolaborasi, The Stones Hotel-TMMIN Hadirkan Shuttle Ramah Lingkungan
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Legian Bali, Autograph Collection bersama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) resmi menjalin kolaborasi dal...


Fuso Hadir di Indonesia Cold Chain Expo 2024

Fuso Hadir di Indonesia Cold Chain Expo 2024
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC)...


Ini Peran Inovasi dalam Menciptakan Brand Unggul

Ini Peran Inovasi dalam Menciptakan Brand Unggul
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Di era persaingan yang semakin sengit, brand-brand kini menghadapi tantangan besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga unt...