JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT United Tractors Tbk pada hari Kamis (29/7), mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian sampai dengan semester pertama tahun 2021. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp37,3 triliun atau naik sebesar 12% dari Rp33,2 triliun pada periode yang sama tahun 2020.
Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih Perseroan meningkat 11% menjadi Rp4,5 triliun dari sebelumnya sebesar Rp4,1 triliun pada 2020.
Masing-masing segmen usaha yang mengalami kenaikan yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 25%, 41%, 20%, 12% dan 2% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Untuk segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 60% menjadi 1.361 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 853 unit. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 8% menjadi Rp3,6 triliun. Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 22%.
Sementara itu dari sisi segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara. Sampai dengan bulan Juni 2021, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp15,4 triliun, naik 3% dari Rp15,1 triliun pada periode yang sama pada tahun 2020. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 3% dari 56,0 juta ton menjadi 57,6 juta ton, namun volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun 3% dari 421,0 juta bcm menjadi 409,1 juta bcm.
Selanjutnya dari segmen usaha Pertambangan Batu Bara, bulan Juni 2021 total penjualan batu bara mencapai 6,3 juta ton, termasuk 1,4 juta ton batu bara metalurgi, atau meningkat 12% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar 5,6 juta ton. Sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan rata-rata harga jual, pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara naik sebesar 23% menjadi Rp7,5 triliun.
Sedangkan segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sampai dengan bulan Juni 2021, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 176 ribu ons, turun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 186 ribu ons.
Dan yang terakhir segmen usaha Industri Konstruksi, membukukan pendapatan bersih sebesar Rp636 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp746 miliar pada periode yang sama tahun 2020. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp153 miliar karena situasi COVID-19 yang berdampak pada proyek yang sedang berjalan dan mengurangi peluang proyek.
Sebelumnya, PT Bhumi Jati Power (BJP) yang 25% sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan Perseroan saat ini sedang membangun pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2x1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah.
Sampai dengan Juni 2021, progres pembangunan konstruksi proyek ini telah mencapai 99%. BJP merupakan perusahaan patungan bersama antara anak usaha Perseroan, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc.