JAKARTA - Selama masa pandemi mal praktis sepi pengunjung, hal ini rupanya masih berlaku hingga masa next normal yaitu saat vaksin sudah didistribusikan. Masyarakat masih takut untuk berkunjung ke mal.
Dari studi yang dilakukan Inventure, mayoritas responden sebesar 61,6% dari 629 responden masih mengaku khawatir pergi ke mal. Dengan konsumen yang masih khawatir belanja ke mall, maka pekerjaan terbesar bagi para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, dan environment (CHSE).
"Kemampuan dalam melakukan "CHSE branding" ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal di tahun 2021," kata Yuswohady, Managing Partner Inventure, dalam acara Indonesia Industry Outlook 2021 Conference, 4-6 November 2020.
Sementara itu, di lain sisi, penurunan pengunjung Mall juga diakibatkan oleh tingginya transaksi penjualan secara online. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Kusumo Martanto, CEO Blibli.com dalam Conference Indonesia Industry Outlook 2021.
“Di masa Pandemi, penjualan online mengalami peningkatan yang luar biasa. Secara umum, di Indonesia, transaksi belanja online bahkan tumbuh 25% hingga 30% tahun ini,” ujar Kusumo.