INFOBRAND.ID- Indonesia mengenal dua musim; hujan dan kemarau. Ketika musim hujan, seringkali masyarakat dikeluhkan dengan bocornya atap rumah. Atap bocor ini sulit dideteksi, dan baru diketahui setelah hujan turun. Bahaya atap bocor bisa membuat cat tembok rusak, munculnya jamur beracun, dan menyebabkan harta benda cepat rusak.
Apa solusinya ? Dalam menanggulangi kebocoran, biasanya pemilik langsung melapisi area yang bocor menggunakan waterproofing yang tersedia di pasaran dan pelapisan waterproofing di area yang sama ini dilakukan minimal setiap setahun sekali dikarenakan waterproofing-nya terkelupas akibat cuaca panas dan hujan secara terus menerus. Tentunya ini sangat merepotkan.
Nah, agar bangunan terhindar dari kebocoran dan melakukan pelapisan waterproofing secara terus menerus, saat ini sudah ada waterproofing dengan teknologi nano. Teknologi tersebut di kembangkan oleh Nano Star Indonesia.
“Kondisi sektor properti di tahun ini penuh dinamika setelah badai pandemi Covid-19 menghantam. Namun, optimisme sektor properti masih relatif tumbuh di tahun depan didorong oleh berbagai regulasi yang masih bergulir dari pemerintah,” ujar Hery Chrisnantyo selaku Presiden Direktur PT. AMAN.
Dalam menyikapi pertumbuhan properti ini, kita sebagai konsumen harus bijak dalam menentukan properti yang akan dipilih.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan nilai dan kualitas dari properti, yakni spesifikasi bangunan, material yang digunakan, proses membangun. Sering kali masalah yang dihadapi oleh pemilik rumah, yakni kebocoran baik saat hujan maupun setelah beberapa saat ditempati.
Adapun menanggulangi kebocoran yakni dengan cara melapisi area yang bocor menggunakan waterproofing yang tersedia dipasaran dan pelapisan waterproofing di area yang sama ini dilakukan minimal setiap setahun sekali. Hal ini dikarenakan area tersebut waterproofingnya terkelupas akibat cuaca panas dan hujan secara terus menerus.
Agar bangunan terhindar dari kebocoran dan melakukan pelapisan waterproofing secara terus menerus, ternyata saat ini sudah ada waterproofing dengan teknologi nano. Teknologi tersebut di kembangkan oleh Nano Star Indonesia, teknologi ini memanfaatkan partikel-partikel yang sangat kecil dalam satuan nano.
Partikel nano ini akan penetrasi ke dalam substrat beton membentuk jaringan seperti jaring laba-laba di bawah substrat, yang berfungsi selain untuk menahan air agar tidak memasuki celah-celah beton/semen pada saat hujan juga untuk mengeluarkan udara panas pada proses pemuaian beton pada saat cuaca panas.
Waterproofing dengan teknologi nano tersebut sudah diproduksi di Indonesia oleh PT Anugerah Magna Nanoteknologi (AMAN) yang merupakan anak perusahaan Triputra Group dengan merek Nano Star Indonesia, dimana sudah tersedia di Jawa dan Bali. Agar seluruh masyarat Indonesia dapat menggunakan produk Nano Star Indonesia, PT. AMAN akan memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia melalui gathering distributor nasional.
“PT. AMAN menambahkan jaringan distribusi ke seluruh Indonesia siap untuk melakukan hadir dengan memberikan jaminan hingga 10 tahun dan jaminan tidak perlu adanya perbaikan serta perawatan untuk area yang sudah diaplikasikan, “ tutupnya.