Sesuai dengan positioningnya sebagai lembaga unbank, TrueMoney menyasar kelas C, D dan E. Mulai dari pembelian pulsa, pembayaran rekening secara online, pengiriman dan penerimaan uang, sampai pembelian tiket kereta api, bisa dilakukan di agen-agen TrueMoney.
“Setiap hari ratusan tim sales TrueMoney turun ke pasar. Bertemu dengan banyak komunitas, paguyuban, ibu-ibu arisan dan sebagainya. Mengadakan workshop, mengedukasi masyarakat menjadi entrepreneur. Tidak ada joining fee. Yang penting punya smartphone android , cukup dengan Rp 20 ribu, anda sudah bisa jadi agen TrueMoney. Dan kami sediakan mesin printer bluetooth dan EDC,” ujar Rio da Cunha, Direktur TrueMoney Indonesia.
Transaksi token listrik saat ini menjadi yang paling favorit. Dan penyumbang kedua produk remitansi yang dibangun sejak 2017 lalu, baik yang transfer melalui bank atau non bank. “Kontribusi produk remittance hingga 50% dari total produk TrueMoney. Total transaksi reminten kami lebih dari 30 ribu per hari,”ujarnya.
Dari hasil survey internal TrueMoney diperoleh kesimpulan, tak sedikit masyarakat Indonesia yang mengirim atau menerima kiriman tidak punya rekening bank. Sementara, kalangan di kelas ini juga ingin mendapat layanan yang sama seperti bank, yang cepat, real time, realible, dan sebagainya.
“Membangun brand awareness TrueMoney, kami gunakan hal-hal yang paling kampung, yang paling gampang dicerna orang. Kami tak punya banyak budget untuk promosi dengan menggunakan model endorser yang mahal. Yang meng-endorse kami adalah para agen kami dan para kasir seperti kasir Alfamart yang tak perlu dibayar mereka mau mempromosikan TrueMoney,”ungkap Rio.
Para agen TrueMoney harus berevolusi setiap hari. “Let’s together with us! Makanya kami lakukan komunikasi dengan bahasa yang paling mudah dipahami. Acara dangdutan adalah salah satu yang menarik perhatian target sasaran pasar TrueMoney,” tegas Rio yang menyebut daerah potensial pasarnya terbanyak di Jabodetabek, Madura, Indramayu dan Cirebon.
TrueMoney punya “tim cicak” di lapangan yang gencar melakukan aktifitas branding. Ada lokasi-lokasi tertentu yang dijadikan ‘Kampung TrueMoney” yang bernuansa orange dengan branding yang full eye catching.
Target marketnya di pinggiran kota, digempur 360 derajat dengan strategi pemasaran yang gencar. Saat ini komposisi digital marketing TrueMoney mencapai 60%, diikuti dengan kegiatan off line.
Di tahun 2018 TrueMoney menyabet dua penghargaan bergengsi yaitu, Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2018 di kategori Jasa Pengiriman Uang non-Bank yang diselenggarakan TRAS N CO Indonesia dan dari Warta Ekonomi Awards: Innovative Company in Digital Remittance Services .
Selain itu, pada Juni 2016 penghargaan dari Musium Record Indonesia (MURI) untuk kategori Memasyarakatkan Uang Non Tunai Syariah Secara Estafet di Kota Terbanyak”. Di tahun yang sama meraih penghargaan Rekor Bisnis, Koran Sindo, “E-Money Syariah Pertama dengan Pertumbuhan Tercepat”. Pada September 2016 Marketing Awards: “The Best in Innovation Marketing” dan “Digital Brand Category E-Money Financial Institutions Non-Bank” dari Infobank. -adv