JAKARTA, INFOBRAND.ID - Mengirimkan siaran pers memang sangat mudah, namun jika apa yang ingin disampaikan tidak dipublikasikan tentu sangat disayangkan bukan?
Maklum, sebelum siaran pers diterbitkan sebuah media, ada berbagai proses yang lakukan oleh pekerja media khususnya jurnalis.
Nah, agar siaran pers yang sudah kita buat dimuat di media, berikut beberapa kiatnya seperti dikutip Contentcollision, Senin (16/8/2021).
Pertama, tulis inti berita pada judul siaran pers. Hal ini dilakukan mengingat pembaca siaran pers adalah seorang jurnalis yang memiliki kesibukan yang begitu banyuak.
Mereka kebanyakan tidak akan punya waktu untuk membuka dan membaca semua rilis yang masuk ke emailnya. Oleh karena itu pastikan untuk memasukkan informasi utama rilis dalam judul.
Sebab, judul merupakan tulisan pertama yang akan dibaca. Dari judul tersebut, kita dapat memberikan tergambar inti berita yang jelas sehingga memudahkan para jurnalis untuk memprosesnya lebih lanjut.
Kedua, letakan hal-hal kontekstualisasi di paragraf pertama lantaran siaran pers memiliki karakter yang ringkas. Oleh karenanya, sebelum masuk ke elaborasi peristiwa yang ingin kita highlight, jangan lupa cantumkan informasi mengenai 5W+1H dari peristiwa tersebut secara singkat dan jelas.
Penjelasan singkat mengenai inti berita sebaiknya dituliskan pada paragraf pertama, jangan di bagian tengah atau bahkan akhir paragraf. Informasi lebih detil tentang inti berita dapat dilanjutkan pada paragraf selanjutnya. Di sini, kamu bisa menjelaskan seputar perkenalan usahamu dan menjabarkan lebih lanjut lagi.
Pembangunan kontekstualisasi ini ditujukan agar pembaca memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai inti dari press release yang kamu sebarkan. Dengan begitu, mereka jadi bisa lebih mudah memahami elaborasi yang akan ingin disampaikan.
Namun, meskipun rilismu bertujuan untuk “menjual”, hindari penggunaan kalimat-kalimat yang bersifat hard-selling. Sebab, Jurnalis lebih menyukai rilis yang siap pakai daripada sebuah rilis yang terlihat sangat hard-selling dan butuh banyak penyuntingan.
Selain pertimbangan dari sisi jurnalis, pembaca atau calon audience juga cenderung menghindari tulisan yang hard-selling karena dianggap membosankan dan kaku.
Ketiga, gunakan data pendukung beserta penjelasan yang lebih elaboratif. Pada bagian penjelasan inilah, kita berkesempatan untuk membangun citra brand yang lebih baik di mata pembaca. Hindari penggunaan narasi prestasi dari usahamu yang berlebihan atau berulang-ulang.
Sebaiknya, sertakan bukti-bukti pendukung yang bisa memvalidasi dan membuat siaranmu menjadi lebih menarik dan berkesan. Bukti pendukung yang dimaksud antara lain angka, statistik, dan data-data pendukung lain yang sesuai. Dengan begitu, siaranmu pun juga jadi lebih terjamin kredibilitasnya.
Keempat, sertai siaran pers kita dengan kutipan, kita juga perlu untuk menambahkan kalimat-kalimat kutipan untuk membuat siaranmu menjadi lebih hidup dan nyata.
Umumnya, kutipan untuk press release diambil dari sosok-sosok yang berpengaruh, misalnya para petinggi perusahaan, tim eksekutif, pemimpin proyek, investor, partner, klien atau pelanggan, atau pun pemeran kunci lainnya.
Menyertakan kutipan dari orang-orang tersebut menunjukkan seberapa penting dan signifikan berita yang kita sampaikan kepada publik. Karenanya, kutipan tersebut juga perlu menekankan inti dari pengumuman yang ingin dikemukakan.
Satu lagi hal penting agar siaran pers kita dimuat, yaitu dengan menjalin kedekatan dengan salah satu jurnalis sebuah media.