INFOBRAND.ID-Tokopedia berkomitmen menjadi the most admired technology company in Indonesia. Untuk itu, perusahaan ini berupaya membangun lingkungan kerja yang high tech sekaligus high touch bagi para Nakama (sebutan untuk karyawan Tokopedia). Alasannya, hal ini dapat membangun tim high trust di antara anggota tim yang pada gilirannya akan menciptakan high performance secara berkesinambungan.
Terlebih lagi, imbas pandemi selama dua tahun terakhir semakin menyadarkan bahwa teknologi yang memadai merupakan hal penting untuk mendukung pengalaman bekerja (working experience) bagi karyawan. Maka, beberapa inisiatif telah dijalankan oleh Tim Teknologi dan Tim HR Tokopedia untuk dapat menghadirkan ekosistem bekerja berbasis teknologi.
Nanang Chalid, VP People & Culture Tokopedia, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki budaya kerja yang dibangun berdasarkan misi untuk melakukan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Caranya, melalui perilaku sehari-hari yang merefleksikan tiga DNA Tokopedia, yaitu Focus on Consumer, Growth Mindset, dan Make it Happen, Make it Better. “Dalam menjalankan perusahaan, nilai-nilai DNA tersebut ibarat kompas dalam navigasi,” ujar Nanang.
IKLAN INFOBRAND.ID
Ia meyakini masalah dalam organisasi hanya dapat dihadapi bersama-sama jika nilai dan budaya perusahaan dapat ditularkan ke semua elemen organisasi dengan baik. “Di Tokopedia, nilai-nilai DNA itu harus meresap dalam setiap tindakan yang diambil oleh para Nakama,” kata Nanang dalam ajang penjurian HR Excellence Award 2022 beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, dalam meningkatkan sense of ownership setiap Nakama, pimpinan Tokopedia selalu menjelaskan kepada tim mengapa mengambil sebuah keputusan tertentu, mengapa sebuah produk penting untuk diluncurkan, dan sebagainya. Hal itu dilakukan agar memberi makna pada setiap proyek atau tugas yang dilakukan. “Ini membantu karyawan untuk tetap passionate terhadap apa yang mereka kerjakan,” ujar Nanang.
Menurutnya, Tokopedia menjunjung tinggi inklusivitas dalam ekosistemnya. Buktinya, telah diterapkan sejumlah kebijakan dan program untuk mendukung karyawan wanita, orang tua, calon ibu dan ibu baru, serta karyawan difabel.
Sebagai contoh, Tokopedia meyakini bahwa perempuan punya peran penting dalam industri teknologi. “Kami menyadari bahwa perempuan yang berkarier, termasuk working moms, memiliki tanggung jawab di rumah,” ujar Nanang. “Dan kami mencoba untuk memfasilitasi situasi ini lewat berbagai kebijakan, di antaranya equal pay policy, female-friendly workplace, female-friendly policies, dan female-friendly community.”
Dalam hal inovasi cara kerja baru, Tokopedia menciptakan ekosistem kerja berciri high tech dan high touch demi memastikan kolaborasi dan komunikasi antar-Nakama tetap efektif. Salah satunya dengan MyNakama, sebuah aplikasi internal yang berperan sebagai everyday app para Nakama.
IKLAN INFOBRAND.ID
Beberapa contoh fitur yang ada di dalamnya, yakni fitur pengajuan klaim untuk asuransi kesehatan, permohonan cuti, dan transportasi; serta informasi serta panduan untuk mengikuti program-program well-being dan komunitas, seperti Nakamate (komunitas CSR) dan Nakaparents (komunitas untuk para Nakama yang telah menjadi orang tua).
Selain itu, MyNakama juga menjadi alat untuk mengukur performa dan produktivitas Nakama ketika work from home, sehingga memudahkan para pemimpin (leader) dan Divisi HR dalam menilai kinerja Nakama. Melalui fitur Remote yang tersedia di aplikasi ini, Nakama juga dapat mengisi pekerjaan sehari-harinya yang kemudian akan dilihat dan disetujui leader masing-masing.
Selanjutnya, untuk learning ecosystem, Tokopedia menerapkan prinsip #semuaguru #semuamurid dengan tiga pilar yang digunakan untuk membangun ekosistemnya, yakni Experiental, Engage, dan Enrich.
Untuk mewujudkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan personal, Tokopedia telah membangun platform pembelajaran digital bernama NXT. Melalui platform ini, setiap Nakama dapat mendaftarkan keahlian yang ingin mereka kuasai dan selanjutnya platform akan memberikan rekomendasi konten pelatihan (digital dan offline) yang mereka butuhkan untuk menguasai keahlian tersebut.
Dengan NXT, Nakama juga memiliki kesempatan untuk mengejar aspirasi dan mengasah keterampilan yang mereka inginkan, kapan saja dan di mana saja, sehingga mempermudah terjadinya penerapan budaya belajar. Bukti kesuksesan platform, angka rata-rata learning hours setiap Nakama kini sudah mencapai 2,23 jam per bulan, meningkat hampir dua kali lipat daripada sebelum menggunakan platform digital.
IKLAN INFOBRAND.ID
Tidak hanya untuk meningkatkan performa bekerja, Tokopedia juga memiliki Leadership dan Coaching Academy yang bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin Tokopedia di masa depan.
Tokopedia pun memiliki lebih dari 15 Functional Academy dengan materi yang dibangun dan dikurasi bersama dengan para leader dan subject matter expert (SME) dari setiap fungsi atau divisi. Functional Academy yang dikelola bersama oleh para business leader dinilai berhasil membuat materi pembelajaran lebih relevan bagi Nakama.
Sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia melakukan pula digitisasi dalam program-program HR. Di antaranya, dengan memaksimalkan penggunaan data dan insights untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik di area HR. Dikoordinasikan tim People Analytics, mereka menganalisis, memvisualisasi, memberikan rekomendasi, serta memprediksi keputusan-keputusan yang akan dibuat pada hampir setiap perjalanan karyawan, mulai dari rekrutmen, talenta, organisasi, hingga pengembangan kualitas SDM secara keseluruhan.
Untuk memastikan inovasi yang berkelanjutan, Tokopedia membangun People Innovation Hub sebagai wadah untuk melahirkan ide kreatif, riset, dan insights yang dikumpulkan sebagai bagian dari aktivitas knowledge management di area HR.
“Jadi, dari semua yang sudah dilakukan tim HR untuk Nakama Tokopedia, kami melihat dan meyakini bahwa Tokopedia on track to be the most admired tech company,” kata Nanang optimistis.
IKLAN INFOBRAND.ID
