Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20 juta sampai akhir 2019. Selama 4 tahun target kunjungan wisman ke Indonesia sudah sesuai rencana atau on the track. Namun, munculnya musibah bencana alam dalam dua tahun berturut-turut; yakni erupsi Gunung Agung di Bali pada September 2017 dan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Agustus 2018 berdampak pada menurunnya kunjungan wisman ke Indonesia. Meski demikian, untuk target devisa dalam dua tahun itu tercapai. Tahun 2018 devisa pariwisata meningkat sebesar US$17 milyar meningkat dari tahun sebelumnya.
Upaya untuk mencapai target 17 juta kunjungan wisman di 2018, Kemenpar melakukan tiga program strategis. Pertama, Hot Deal ViWI 2018 dengan target 2,5 juta wisman. Kedua, program insentif bagimaskapai penerbangan (airlines) untuk melakukan bundling ticket dengan target 1,5 juta wisman, dan program ketiga digital marketing platform competing destination model (CDM).
Kementerian Pariwisata dalam membangun brand Pesona Indonesia menawarkan agar korporasi memanfaatkan posisi tawar Brand Wonderful Indonesia yang saat ini menempati peringkat 47 dalam Country Branding Index, jauh mengungguli Malaysia dan Thailand.
Kemenpar mentargetkan program co-branding Wonderful Indonesia (WI) dan Pesona Indonesia (PI) dengan 100 mitra (brand) untuk melakukan PKS (Perjanjian Kerja sama), sebagai wujud in action Co-Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam mempercepat tercapainya target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018 dan 20 juta wisman hingga akhir 2019.
Saat ini sudah ada 130 brand dari berbagai kategori produk seperti fast moving consumer goods (FMCG), banking, kuliner, digital, hingga selebritis endorser yang melakukan co-branding. Sebagai action konkrit co-branding WI/PI dengan mitra sudah diwujudkan yang masing-masing brand mendapat benefit. Misalnya, memasang logo WI di kendaraan taksi dan bus. Serta Training for the Trainer Program Wonderful Indonesia Service Ambassador (WISA) kepada para pengemudinya.
Bicara kombinasi strategis penggunaan media, antara media konvensional dengan penggunaan media berbasis internet, sekitar tahun 2014-2015 strategi promosi Kemenpar menggunakan komposisi 60% offline dan 40% online. Namun belakangan ini komposisi ini dibalik; 40% offline dan 60% online berbasis internet.
Kemenpar melakukan co-branding dengan para mitra (brand mitra) dari kalangan korporasi; consumer goods (FMCG), banking, kuliner, digital, hingga selebritis endorser. Selain itu membangun komunikasi bersama Generasi Pesona Indonesia (GenPi), Generasi Wonderful Indonesia (GenWi) di mancanegara. Saat ini GenPI sudah menyebar di 24 provinsi di Indonesia, sedangkan GenWi di 10 negara. []