Sepanjang tahun 2017, berita tentang perusahaan tutup menjadi topic aktual yang menarik dibicarakan, walau sebelumnya cukup banyak usaha yang tutup, hentakan yang mengejutkan dunia bisnis dimulai sejak 30 juni 2017, yaitu 7-eleven menutup seluruh gerai ritelnya di Indonesia.
Setelah 7-eleven menutup seluruh gerai ritelnya di Indonesia, setelah 7-eleven kemudia Matahari Departement Store menutup beberapa gerainya karena sales turn over yang rendah. Lalu menjelang akhir 2017, PT Mitra Adiperkasa menutup gerai Lotus Department Store serta Debenhams.
Peritel lain juga bernasib serupa, Ramayana menutup 8 outlet, Hypermart menutup 2 gerai dan mem-PHK karyawan. Clarks Indonesia juga kena imbas serupa dan menutup gerainya di Indonesia.
IKLAN INFOBRAND.ID
Kondisi ini tidak eksklusif hanya dialami oleh perusahaan raksasa, tapi juga perusahaan dagang perorangan, para pedagang di glodok dan Tanah Abang pun mengalami nasib serupa. Beberapa alasan dikemukakan oleh pihak manajemen, mulai dari menyelamatkan lini bisnis lain, keterbatasan sumber daya untuk menunjang biaya oprasional, hingga factor regulasi pemerintah.
Jika dicermati, ada benang merah dari tutupnya semua perusahaan tersebut, yaitu revenue yang menyusut karena persaingan market. Problem adalah hal biasa yang selalu ada di setiap perusahaan, mulai dari problem dari ketenagakerjaan, operasional, akunting, bahkan sampai peralatan kantor juga biasa terjadi.
Biaya operasioanal yang membesar juga sering kali dialami oleh banyak perusahaan, tapi tidak berarti membuat perusahaan yang mengalami harus tutup dan bangkrut. Semua problem termasuk membengkaknya biaya operasional, masih bisa diatasi selama pendapatan perusahaan memadai untuk menutup biaya dan berbagai permasalahan operasional bukanlah suatu bencana fatal bagi perusahaan.
Biaya yang membesar bahkan menggembirakan, jika hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan pasar. Ini berarti kemajuan bagi suatu perusahaan, karena biaya yang muncul merupakan dampak dari bertambahnya akivitas marketing.
Selama perusahaan punya revenue yang memadai untuk mendanai biaya operasi, maka perusahaan akan mampu terus melangsungkan bisnisnya. Berbagi macam persoalan yang dialami baik kecil ataupun besar akan bisa diatasi, sepanjang perusahaan memiliki dana yang cukup untuk menyediakan sumber daya guna mengatasinya.
IKLAN INFOBRAND.ID
Ini terlihat sederhana, namun dalam kondisi banyak perusahaan tutup sebagaimana diulas diatas, semua bermuara pada menurunnya arus konsumen yang berkelanjutan sehingga pendapat perusahaan tidak cukup membiayai kebutuhan operasi rutin.
Melalui transaksi penjualan dengan konsumen, perusahaan mendapatkan dana operasi, maupun untuk berbagi investasi guna membesarkan perusahaan. Dari fenomena ini bisa dilihat begitu pentingnya aspek marketing bagi setiap perusahaan.
Tanpa marketing yang baik, maka perusahaan akan kehilanga konsumen yang berarti juga akhir dari kontinuitas usahanya. Dengan marketing, perusahaan bisa terus menjadi penyedia kebuuhan dan memenuhi keinginan konsumen, konsumen akan teru mencari perusahaan untuk mendapat jawaban keinginan dan kebutuhannya melalui produk barang dan layanan yang diharapkan.
