Selasa, 16 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Menperin Ajak Diaspora Indonesia di Korea Realisasikan Industri 4.0

Posted by: 2174 viewer

Menperin Ajak Diaspora Indonesia di Korea Realisasikan Industri 4.0
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto

Pemerintah mengajak diaspora yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika) untuk ikut berkontribusi membangun perekonomian nasional, termasuk upaya pengembangan sektor industri manufaktur. Pasalnya, mereka memiliki peranan strategis karena telah mengenyam pendidikan dan pengalaman bidang ilmu pengetahuan dan teknologi selama di Negeri Ginseng tersebut.

“Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat, terlebih lagi untuk mewujudkan visi dasar pembangunan industri nasional. Tujuannya yaitu memperdalam struktur, meningkatkan daya saing di kancah global, dan berbasis pada inovasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika menjadi pembicara pada Seminar Ikatan Alumni Perpika di Seoul, Sabtu petang (8/9) waktu setempat.

Di hadapan lebih dari 50 peserta, Menperin menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Strategi ini menjadi agenda nasional sebagai sebuah kesiapan dalam mengimplementasikan revolusi industri generasi keempat.  

IKLAN INFOBRAND.ID

“Pembentukan strategi tersebut guna mendukung kinerja industri nasional di era digital, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelasnya. Aspirasi besar dari Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

Peluang kerja sama antara pemerintah dengan diaspora, misalnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber daya di bidang perindustrian nasional melalui kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi terkini. “Salah satu langkah strategis dalam menerapkan roadmap Making Indonesia 4.0, yakni pembangunan infrastruktur digital dan ekosistem inovasi,” ungkap Airlangga.

Hal tersebut diamini oleh Peter, diaspora yang turut hadir, mengatakan bahwa dunia memandang Asia akan menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi digital. Ikonnya yang sudah muncul antara lain Jepang, China, dan Korea. Namun, saat ini ada optimisme Indonesia bisa mengarah ke Asia Industri 4.0.

“Maka yang terpenting, human investment. Pemerintah perlu lebih banyak mentransformasi desain kurikulum untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia indutri saat ini. Sebab, Korea sekarang berkembang karena culture of technology yang sudah begitu bagus,” paparnya.

Airlangga menjelaskan, Indonesia sedang aktif untuk megambil peluang dalam perkembangan ekonomi digital atau industri 4.0. Terbukti dari tujuh unicorn di Asean, empat diantaranya perusahaan Indonesia. “Kita punya market yang sangat besar, ini menjadi kuncinya. Dalam waktu lima tahun terakhir, perusahaan fintech global banyak masuk di Indonesia,” ungkapnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Terkait upaya peningkatan kompetensi SDM, Airlangga menambahkan, Pemerintah Indonesia tengah gencar menjalankan program pendidikan dan pelatihan vokasi. Misalnya di Kementerian Perindustrian sudah melakukan perbaikan kurikulum kejuruan lebih dari 40 program studi, yang menerapkan 70% praktik dan 30% teori dalam proses pembelajarannya. “Jadi, diharapkan langkah ini memacu pendidikan teknologi dan permesinan bisa menjadi mainstream kembali,” terangnya.

Peserta lainnya, Erik dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang sedang mengikuti kursus di Korea, mengharapkan pemerintah untuk dapat mendorong sinergi antara pihak akademisi dengan pelaku industri di Indonesia dalam merealisasikan industri 4.0. “Karena industri di Indonesia hanya produksi, sedangkan risetnya di negara masing-masing,” ujarnya.

Menteri Airlangga menyatakan, beberapa perusahaan global sudah membangun pusat penelitian dan pengembangan (RnD) di Indonesia. “Contohnya, Apple di Tangerang, kemudian Daihatsu di Karawang yang punya RnD center dan fasilitasnya lebih bagus daripada di Jepang, bahkan produknya juga dijual ke Jepang,” sebutnya. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang fokus pada pengembangan SDM dalam membangun ekosistem inovasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. 

Sementara itu, Adi yang sedang belajar di Seoul National University, meminta kepada pemerintah agar dapat menghilangkan birokrasi yang sulit untuk mempemudah investor berbisnis di Indonesia. Apalagi pemerintah tengah aktif menarik investasi guna memperbaiki struktural ekonomi nasional.

“Untuk investasi, saat ini sudah ada Online Single Submission (OSS). Jadi sudah lebih mudah dan cepat. Bahkan, bagi mereka yang mau investasi di kawasan industri yang sudah tersedia, pemerintah jamin tiga jam perizinannya selesai,” jawab Airlangga.

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


FIFGROUP Salurkan Bantuan ke 5 Ponpes di Palembang

FIFGROUP Salurkan Bantuan ke 5 Ponpes di Palembang
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Selain mampu mengembangkan bisnisnya, FIFGROUP juga terus berupaya melanjutkan komitmen mereka untuk terus hadir dan memberika...


AP II Sebut Jumlah Penumpang Saat Puncak Arus Balik Mencapai 309.477 orang

AP II Sebut Jumlah Penumpang Saat Puncak Arus Balik Mencapai 309.477 orang
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) mencatat jumlah penumpang pesawat di 20 bandara yang dikelola mencapai 309.477 orang saat puncak ar...


Lagi, Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol pada 17-19 April 2024

Lagi, Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol pada 17-19 April 2024
INFOBRAND.ID, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali memberikan diskon tarif tol selama masa arus balik Lebaran 2024 untuk para pengendara mobi...


Azarine Cosmetics: Tumbuh 600%, Siap Go Global

Azarine Cosmetics: Tumbuh 600%, Siap Go Global
INFOBRAND.ID-Salah satu brand kosmetik lokal yang cukup populer, terutama di kalangan anak muda dan beauty enthusiast lokal adalah Azarine Cosmetics....