JAKARTA, INFOBRAND.ID - Pada Agustus 2020, Grab Indonesia mendapatkan kepercayaan menjadi salah satu PPMSE (e-merchant) oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dalam Portal Bela Pengadaan. Melalui kerja sama Grab dan LKPP ini, Grab mampu membantu memperluas akses pasar para mitra merchant UMKM Grab terutama ke sektor pemerintah.
Peningkatan pesanan dari sektor pemerintah terbukti dirasakan oleh Kusmanadi pemilik restoran Ayam Taliwang Mbok Sutil di Jakarta, dan Fajar Mubarok Syahri pemilik Katering Mubarok di Medan yang selama pandemi ini baru bergabung di platform Grab.
Transformasi Digital Buka Peluang Bisnis Untuk Kusmanadi
Sebelum pandemi, Kusmanadi mengaku ia belum pernah terpikir untuk bergabung dengan platform digital seperti Grab. Bisnis Ayam Taliwang Mbok Sutil miliknya ini sudah ia tekuni hampir selama 10 tahun dan ia memulai usahanya dengan berjualan kaki lima di kawasan perkantoran Jakarta.
“Awalnya saya jualan kaki lima saja di sekitar perkantoran dimana pada saat jam makan siang biasanya para pegawai kantor berjalan kaki ke tempat saya untuk membeli makan siang dan kembali ke kantor lagi,” ujar Kusmanadi. Ia pun rajin mengikuti bazaar yang kerap dilakukan oleh perkantoran maupun instansi pemerintah. Melalui bazaar ini, Ayam Taliwang Mbok Sutil miliknya pun mulai banyak dikenal para konsumen.
Hampir 10 tahun Kusmanadi fokus berjualan secara offline, akan tetapi bisnisnya sempat turun drastis pada bulan Maret 2020 karena pandemi dan ia tidak bisa berjualan lagi. Ia pun akhirnya memberanikan diri untuk mencoba masuk ke ranah digital melalui Grab setelah melihat rekannya yang di tengah pandemi tetap bisa berjualan dan mendapatkan pemasukan walaupun restorannya tidak bisa melayani pelanggan secara langsung.
Kusmanadi pun langsung merasakan manfaat dari kemajuan digital dan menggunakan banyak perangkat pemasaran yang ditawarkan oleh Grab. Konsumennya pun yang tadinya hanya di sekitar tempatnya berjualan, sekarang menjadi lebih luas lagi. Semenjak saat itu pula, bisnis Kusmanadi mulai banyak mendapatkan pesanan dari sektor pemerintahan seperti BUMN, Balai Kota DKI Jakarta, dan kantor Kementerian untuk keperluan rapat dan juga makan siang pegawai.
“Memang pesanannya tidak setiap hari karena pada saat pandemi banyak kantor yang juga menerapkan sistem WFH, tetapi saya sangat terbantu dengan pesanan yang dilakukan oleh para instansi pemerintah ini karena biasanya mereka memesan dalam jumlah yang banyak di mana satu pesanan bisa mencapai 45-50 porsi dan pesanan seperti ini bisa 3-4 kali seminggu,” jelas Kusmanadi.
Manfaat yang dirasakan dari Grab bukan hanya ia bisa kembali berjualan tetapi saat ini ia berhasil melebarkan usahanya dengan membuka 6 cabang baru yang memang difokuskan pada penjualan online untuk melayani konsumen dan juga instansi pemerintah yang kerap memesan lewat Portal Bela Pengadaan.