Rabu, 24 April 2024

Follow us:

infobrand
10th INFOBRAND

Aplikasi Satu Ini Bisa Manfaatkan App Store Alternatif Genjot Monetisasi!

Posted by: 1314 viewer

Aplikasi Satu Ini Bisa Manfaatkan App Store Alternatif Genjot Monetisasi!
Dok. AVOW

JAKARTA, INFOBRAND.ID - Bagi pengembang aplikasi seluler, langkah penting dalam memasarkan aplikasinya adalah mengetahui peraturan dan metode monetisasi yang berlaku agar ditampilkan di berbagai app store. Akan tetapi, persyaratan ini seringkali menimbulkan mitos dan kesalahpahaman umum yang dapat menghambat pengembang untuk dapat memanfaatkan solusi alternatif yang menjanjikan.

Menurut CEO dan Co-Founder AVOW, Robert Wildner, banyak pemasar menghindari app store alternatif karena mereka meyakini bahwa penagihan terpisah untuk setiap Original Equipment Manufacturer (OEM) bersifat wajib. Mitos ini menghalangi banyak pengembang game untuk memanfaatkan pasar OEM yang belum dijangkau.

“Kesalahpahaman ini terjadi karena implementasi solusi penagihan dapat menjadi proses yang rumit bagi pengembang yang mengandalkan pendapatan dari dalam aplikasi, contohnya perusahaan yang ingin mendaftarkan game seluler mereka di beberapa app store? Jika ingin menawarkan aplikasi di Google Play, pengembang harus memastikan bahwa snippet penagihan di app store tersebut dapat berfungsi untuk game mereka,” tuturnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Akan tetapi, tambah Robert, ada solusi lain bagi pengembang game untuk memanfaatkan app store Samsung, Huawei dan Xiaomi yang mengintegrasikan solusi penagihan sehingga pengembang dapat menawarkan aplikasi mereka di app store tersebut. Saat bekerja sama dengan OEM seperti ini, perusahaan perlu menegosiasikan perjanjian bagi hasil antara publisher dan pemilik app store berupa tarif default atau persentase pembelian dalam aplikasi. Oleh karena itu, pengembang game perlu mengevaluasi setiap OEM secara terpisah dan mengetahui apakah mereka memberikan izin untuk sistem penagihan Google.

“Sebagian besar pengembang lebih memilih untuk tetap menggunakan solusi penagihan Google Play dalam OEM seperti app store OPPO, Vivo dan Xiaomi, guna menghindari beban kerja tambahan dalam menyiapkan dan menambahkan beberapa kontrak dengan berbagai macam perjanjian bagi hasil yang akan perlu dipantau.” pungkasnya

Jika ingin mengiklankan aplikasi game di OEM seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi, pengembang tidak perlu dilibatkan. Menurut Robert, AVOW dapat mengelola proses ini dengan menggunakan solusi penagihan dan API yang sama. Banyak pengembang meyakini bahwa mereka tidak akan dapat memonetisasi inventaris mereka jika instalasi aplikasi tersebut tidak berasal dari Google Play Store.

Faktanya, sebagian besar jaringan monetisasi tidak perlu mempertimbangkan sumber instalasi. Selama app store alternatif tidak keberatan mendistribusikan aplikasi yang menginstalasi layanan Google Play, tidak ada batasan dari sisi pengembang aplikasi.

 

Baca berita lainnya di Google News


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Article Related


Hari Bumi, Allianz Indonesia Jaga Bumi melalui Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Hari Bumi, Allianz Indonesia Jaga Bumi melalui Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Memperingati Hari Bumi, 22 April, Allianz Indonesia senantiasa berkomitmen pada tanggung jawab sosial perusahaan, terutama dal...


Pendiri Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo Tutup Usia

Pendiri Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo Tutup Usia
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Pendiri Yayasan Puteri Indonesia, politisi, serta tokoh jamu tradisional, Mooryati Soedibyo Rabu (24/4/2024) ini meninggal dun...


Bergabungnya Tiktok-Tokopedia akan Membuka Pasar UMKM Lebih Luas

Bergabungnya Tiktok-Tokopedia akan Membuka Pasar UMKM Lebih Luas
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero menyatakan, bergabungnya dua perusahaan raksasa, Tiktok dan...


Hari Bumi 2024, Blibli Gandeng EcoTouch kelola Limbah Fesyen

Hari Bumi 2024, Blibli Gandeng EcoTouch kelola Limbah Fesyen
INFOBRAND.ID, JAKARTA - Blibli menggandeng EcoTouch untuk mengelola limbah fashion melalui Fashion Take Back Program pada 22 April - 3 Mei 2024 untuk...