JAKARTA, INFOBRAND.ID – Dekade 2020-an adalah masa yang krusial dalam sejarah peradaban umat manusia karena di dekade ini untuk pertama kalinya akan terjadi pergantian massal pekerjaan-pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia oleh robot yang digerakkan oleh Artificial Intelligence (AI).
Managing Partner Inventure Indonesia, Yuswohady dalam kajian Inventure Knowledge yang bertajuk “How Artificial Intelligence Will Kill Your Business” mengatakan bahwa peran AI bukan cuma membunuh jutaan pekerjaan-pekerjaan yang out-of-date saja, tapi juga melahirkan jutaan pekerjaan-pekerjaan baru yang mengolaborasikan manusia dengan AI (human-AI collaborating jobs).
“Tak terelakkan lagi selama 10 tahun kedepan akan begitu banyak produk, bisnis dan industri yang bakal dibunuh oleh AI. Namun berita gembiranya, ditengah begitu banyak produk, bisnis dan industri yang dibunuh AI, akan muncul lebih banyak lagi produk, bisnis dan industri yang lahir dari kemajuan AI,” kata Yuswohady.
Yuwsohady menambahkan, secara garis besar, AI terbagi menjadi tiga kelompok bagian yakni Artificial Narrow Intelligence (ANI) yang mengacu pada kemampuan AI untuk melakukan pekerjaan tunggal seperti Siri, Artificial General Intelligence (AGI) yang mengacu pada kemampuan AI yang mampu mengerjakan seluruh pekerjaan intelegensi manusia dan Artificial Super Interlligence (ASI) yang mengacu ketika mesin AI mampu mengungguli kecerdasan manusia.
“Dekade 2020-an adalah era kejayaan ANI dimana pekerjaan-pekerjaan manusia bakal tergantikan oleh mesin AI. Sementara dekade 2030 nanti akan mengarah ke era AGI dimana kemampuan AI akan setara dengan kemampuan intelegensi manusia,” tuturnya.
Saat ini, kata Yuswohady, sedikitnya ada AI Big Nine yang menjadi pilar pengembangan AI dekade 2020-an yakni 6 di AS (G-Mafia: Google, Microsoft, Amazon, Facebook, IBM, Apple) dan 3 di China (BATs: Baidu, Alibaba, Tencent).
“The Big Nine berupaya menguasai dunia dengan mesin baru bernama AI,” tutup Yuswohady.