JAKARTA, INFOBRAND.ID - PT Uni-Charm Indonesia Tbk telah resmi meluncurkan konsep new life style yaitu “Ethical Living for SDGs”, konsep ini bertujuan untuk menjadi perusahaan yang maju dan beretika untuk lingkungan di mana setiap orang dapat hidup dengan nyaman, yang kami targetkan pertama-tama untuk dipenetrasikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Di satu sisi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat telah memungkinkan untuk menjalani kehidupan yang nyaman dan sejahtera, namun tanpa kita sadari, ada berbagai issue yang terjadi di lingkungan tempat kita tinggal maupun dalam skala global.
Sebagai salah satu contoh, jumlah sampah di Indonesia sekitar 67 juta ton, dimana sekitar 7,2 juta ton adalah sampah plastik, dan jumlah sampah yang dibawa ke TPA semakin meningkat dari tahun ke tahun, yang diprediksi bahwa kapasitas akan mencapai batasnya. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Indonesia dikatakan sebagai negara dengan jumlah sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.
Mengenai hal tersebut, Yuji Ishii, selaku Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, mengumumkan "Konsep Ethical Living For SDGs, dengan menangkap isu lingkungan di Indonesia dan minat konsumen terhadap produk ramah lingkungan dan green, tujuannya adalah untuk berkontribusi langsung dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mengusulkan konsep gaya hidup baru yang menerapkan “Kebaikan kecil” yang dapat dengan mudah berkontribusi ke dalam kehidupan, dan mengambil langkah baru dari hal kecil dengan memanfaatkan teknologi terkini.”
Upaya nyata pertama dari Ethical Living for SDGs adalah Peluncuran produk Charm and Protect Pollution Mask dalam edisi terbatas yang menggunakan kemasan dari kertas daur ulang 100% untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemanfaatan kertas daur ulang 100% adalah upaya pertama yang dilakukan Unicharm Group.
Selain itu, dalam upaya kedua ini dijalankan aktivitas untuk menambah opsi dalam memecahkan berbagai masalah.
Dalam tumpukan sampah di Indonesia, selain sampahorganik, tercampur juga sampah popok sekali pakai, dengan mengacu pada contoh pengolahan sampah organik menggunakan larva Black Soldier Fly, pihaknya telah melakukan verifikasi bahwa sampah popok sekali pakai dapat dikurangi, dengan membuat larva tersebut memakan popok sekali pakai yang disakarifikasi menggunakan selulase.
Eksperimen ini merupakan eksperimen pertama yang dilakukan oleh perusahaan FMCG Indonesia sebagai langkah nyata kedua dari Ethical Living for SDGs , ini bertujuan untuk menemukan cara mengurai popok sekali pakai tanpa membuangnya sebagai solusi konkrit masalah sampah, yang efisien, murah, dan ramah lingkungan.